Aspeksindo Berkunjung Ke Bupati Belitung

Aspeksindo.or.id – Berkunjung ke Pulau Belitung (23/06/2021) guna melihat lokasi survei untuk acara HUT ASPEKSINDO Ke 4 sekaligus membicarakan mengenai RUU kepulauan bersama Bupati Belitong H. Sahani Saleh, S.Sos.

Bertempat di ruang kerja Bupati Belitung, Dr. Andi Fajar Asti, M.Sc selaku Direktur Eksekutif Aspeksindo hadir mewawancarai H. Sahani Saleh, S.Sos ., sebagai salah satu Kepala Daerah Pesisir di Belitung, Jumat (23/06/2021).

Pada kunjungan ini Direktur utama Aspeksindo, menanyakan mengenai kesiapan acara munas di belitung pada agustus mendatang kepada Bupati Belitung H.Sahani Saleh, S.Sos.

“Terkait acara munas disini kami sangat senang bila mana kami menjadi tuan rumah acara ini , dan untuk kesiapan kami sudah menyiapkan hotel untuk peserta yang akan datang , Mulai dari hotel bintang 3 sampai bintang 5 pun kami siapkan disini ” ujar Sahani Saleh, S.sos

“Untuk dibelitung pun wisatanya pun banyak dan pantainya pun banyak , apa lagi hotel yang menghadap ke arah pantai kami juga ada disini , kalau perlu pun nanti bisa di antar ke tempat lokasi hotel yang mau dijadikan acara” Ujar Sahani Saleh, S.sos

Tim aspeksindo dengan beberapa ajudan pun langsung melakukan suvei mengenai tempat yang akan dijadikan acara Musyawarah Nasional (munas) nanti .

Antara lain :

  • BW Suite Hotel
  • Hotel Santika
  • Havana Mutiara

Tim Aspeksindo juga mengunjungi beberapa tempat wisata dibelitung.

RS Apung Karam: Bangun Kembali Kapal RSA dr Lie II

Aspeksindo.or.id – Baru baru ini sejumlah akun sosial media memberitakan mengenai donasi untuk kapal karam RSA Dr.Lie II , Sebab tenggelamnya Rumah Sakit Apung Dr.Lie Dharmawan langsung menyentuh para penggiat sosial media lekas para netizen yang segera menyampaikan rasa prihatin. Antara lain dari ilham akhsanu Ridlo(@iaridlo) yang telah menulis,” Turut berduka cita atas tenggelamnya RSA Dr.Lie Dharmawan disekitar selat Sape , NTB.

Setelah menyelesaikan pelayanan medis di Pulau Semau, Kupang, Nusa Tenggara Timur (14/6), kapal berlayar dari Pelabuhan Tenau, Kupang menuju Torano, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat, tempat pelayanan medis berikutnya. 

Namun sebelum sampai ke pelabuhan, kapal karam di sekitar perairan Selat Sape, Nusa Tenggara Barat pada pukul 14.00 WIT.

Terima kasih kepada Tuhan, seluruh penumpang dan awak kapal yang berjumlah 6 orang masih diberikan keselamatan.

Mereka berhasil menyelamatkan diri sebelum akhirnya mendapat pertolongan dari kapal penumpang KM Niki Sejahtera arah Surabaya.

Purna sudah janji bakti Rumah Sakit Apung (RSA) dr. Lie Dharmawan.

Di hati puluhan ribu masyarakat yang pernah dijangkaunya, karamnya RSA dr. Lie Dharmawan di perairan Bima NTTB (16/6/21) seolah seperti pahlawan yang gugur di medan juang.

Haruskah misi menjangkau mereka yang belum terjangkau oleh akses kesehatan yang layak berhenti?

TIDAK!

RSA dr. Lie Dharmawan akan kembali! Akan lahir RSA dr. Lie Dharmawan II, karena Semangat doctorSHARE untuk menjangkau wilayah 3T tidak pernah padam!

Mari kita bersama sama donasi untuk pembuatan kapal RSA Dr.Lie dengan mengikuti petisi dikitabisa.com.

Aspeksindo-Bangka-Tengah

Aspeksindo Mengunjungi Kota Koba, Gelar Podcast bersama Bupati Bangka Tengah

Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo) adalah organisasi kerjasama dan hubungan kemitraan antar pemerintah daerah kepulauan dan pesisir, serta sebagai penghubung antara pemerintah daerah kepulauan dan pesisir dengan pemerintah pusat. Organisasi yang didirikan pada tanggal 10 Agustus 2017 ini bersifat mandiri untuk memperjuangkan kepentingan pemerintah daerah kepulauan dan pesisir serta masyarakat dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bertempat di ruang kerja Bupati Bangka Tengah, Dr. Andi Fajar Asti, M.Sc selaku Direktur Eksekutif Aspeksindo hadir mewawancarai Algafry Rahman, S.T., sebagai salah satu Kepala Daerah Pesisir di Bangka Belitung, Jumat (25/06/2021).

Pada podcast ini Fajar meminta sikap dan pendapat Bupati Bateng terkait RUU Daerah Kepulauan, juga tentang terkait pengelolaan sektor perekonomian dan perikanan.

Terkait RUU Daerah Kepulauan, Algafry menyebutkan bahwa pihaknya sangat setuju atas direncanakannya Undang-undang ini karena akan memberikan warna baru terhadap daerah pesisir seperti Bangka Tengah.

“Dampak baiknya terhadap daerah kami, setidaknya, bisa menikmati bantuan-bantuan dana DAK berdasarkan kepulauan. Mari bersama-sama mewujudkan daerah kepulauan ini menjadi bagian sumber devisa penting untuk negara,” ujar Algafry.

Algafry juga berharap pemerintah pusat mementingkan daerah pesisir dan kepulauan sebagai sumber inspirasi untuk membangun devisa negara dan membuat pertumbuhan ekonomi negara semakin baik.

Sementara itu, Fajar menyoal misi Bupati Bangka Tengah bagaimana membawa kabupaten ini menjadi sejahtera dan berkeadilan, khususnya dalam hal perikanan dan kelautan. 

“Dengan cara menyiapkan sumber daya manusia yang unggul, menjadikan semua sektor unggul dalam memajukan masyarakat. Khusus sektor perikanan, kami mengajak masyarakat bisa mandiri dan mengelola tambak rakyat yang sudah disediakan. Kami juga ingin membuat program-program yang saling menguntungkan sesama masyarakat Bangka Tengah,” terang Bupati Bangka Tengah.

Fajar pada kesempatan ini bersama Bupati Bangka Tengah ikut menyuarakan ajakan pada masyarakat untuk mengikuti festival dengan tema Cinta Laut Cinta Indonesia untuk memperingati Ulang Tahun Ke-4 Aspeksindo sekaligus memperingati Hari Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia.*

(AGG-APJ/APJ/Foto:NZR)

Sumber: Diskominfosta Bangka Tengah

WhatsApp Image 2021-06-25 at 00.35.59

Staf Khusus Wapres imbau Daerah Kepulauan Gabung ASPEKSINDO

Aspeksindo.or.id — Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Indonesia (Aspeksindo) bakal menggelar sarasehan pertama pada 3-5 Oktober 2018 di Hotel Borobudur, Jakarta. Wakil Presiden, Jusuf Kalla, dijadwalkan menghadiri acara tersebut.Wapres JK mendukung keberadaan ASPEKSINDO dan kegiatan serasehan kemaritiman nasional yang diadakan nantinya.

Pria berdarah Bugis juga mendukung kerja sama ASPEKSINDO dengan BNI, bank tertua di Indonesia, untuk memaksimalkan potensi usaha kerakyatan di perdesaan sesuai karakteristik wilayah maritim ASPEKSINDO, utamanya wisata bahari dan potensi maritim. Wapres juga menginstruksikan Mendagri untuk mendukung ASPEKSINDO.Dukungan Wapres JK disampaikan langsung saat menerima lawatan pengurus teras ASPEKSINDO di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (5/9/2018).

Wapres JK didampingi Kepala Sekretariat Wakil Presiden, Mohamad Oemar, dan Staf Khusus Wakil Presiden, Alwi Hamu.Pada pertemuan tersebut, delegasi ASPEKSINDO dipimpin Muh Rapsel Ali, yang juga pendiri asosiasi ini. Ketua Umum ASPEKSINDO, Basli Ali, berhalangan hadir karena sedang ibadah haji. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, yang tampil memperkenalkan pengurus ASPEKSINDO yang hadir.

Gubernur di ASPEKSINDO selaku dewan kehormatan.Wapres JK sempat mempertanyakan perbedaan ASPEKSINSO dengan asosiasi lain, seperti Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI). Lalu dijawab oleh pengurus bahwa ASPEKSINDO sengaja didirikan untuk menangani permasalahan pemerintahan daerah yang berada di kepulauan dan pesisir.“Bedanya lebih khusus, kepulauan memiliki potensi yang banyak, laut, ikan, wisata, ini selama ini tak pernah tersentuh secara khusus,” terang salah satu penggagas ASPEKSINDO, Sokhi Atulo Laoly, yang juga Bupati Kabupaten Nias.Wapres JK menanggapi antusias, dan mendorong percepatan program kerja ASPEKSINDO menangani permasalahan pemerintahan daerah yang berada di kepulauan dan pesisir. Melalui Staf Khusus Wakil Presiden, Alwi Hamu, JK juga mengimbau seluruh daerah pesisir bergabung dengan ASPEKSINDO.”Mengimbau daerah yang punya karakteristik kepulauan agar bergabung dengan ASPEKSINDO,” tutur Alwi Hamu yang juga merupakan Ketua Dewan Pakar ASPEKSINDO. (*)

Sejarah Pelabuhan Paotere , Peninggalan Kerajaan Gowa Tallo

ASPEKSINDO – Pelabuhan Paotere memiliki tempat tersendiri dalam sejarah Kota Makassar. Terletak di bagian utara (tepatnya Kelurahan Gusung, Kecamatan Ujung Tanah), masyarakat mengenalnya sebagai bandar perahu rakyat.

Setiap hari, perahu-perahu merapat membawa berbagai jenis barang. Proses bongkar muat dimulai sejak pagi buta hingga malam menjelang. Selain itu, Paotere juga mahsyur berkat status sebagai pusat belanja tangkapan laut para nelayan. Semua dijajakan dalam kondisi segar.

Nah, daerah sekitar Paotere pun jadi pusat seafood andalan masyarakat Makassar. Rumah-rumah makan dan restoran siap memanjakan lidah pengunjung. Alhasil Paotere masuk dalam daftar kawasan kuliner wajib dikunjungi para turis saat berlibur ke ibu kota Sulawesi Selatan (Sulsel).

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Paotere mengiringi perkembangan Makassar. Dalam buku Makassar Doeloe, Makassar Kini, Makassar Nanti (Yayasan Losari, 2000), pelabuhan yang berjarak sekitar 5 kilometer dari pusat kota ini sudah beroperasi sejak abad ke-16.

Catatan sejarah menyebut bahwa pelabuhan Paotere dibangun oleh Raja Tallo ke-2, Karaeng Same’ri Liukang (Samarluka) Daeng Marewa, yang memerintah pada abad ke-15. Pelabuhan ini pula yang menjadi titik pemberangkatan 200 kapal perang, sebagai bagian dari ekspedisi militer ke Malaka dan Kesultanan Samudera Pasai, di tahun 1420 (Zainal Abidin, Persepsi Orang Bugis Makassar tentang Hukum dan Dunia Luar, Alumni, 1983).

Paotere turut jadi bukti hubungan antara kerajaan-kerajaan di Sulsel dengan Portugis. Meski sudah disebutkan dalam catatan bendahara Kerajaan Portugis, Tomé Pires, yang berjudul Suma Oriental. Catatan bertarikh dari 1512 dan 1515 itu menyebut Makassar sebagai “pulau kaya rempah dan emas.”

Yang menarik, dalam pengetahuan pelaut Portugal atau Portugis saat itu, Makassar adalah sebuah pulau sendiri (Os Macasare) dan terpisah dari Sulawesi (Celebes).

Hubungan Diplomatik Portugis dan Makassar

Dalam buku Sejarah Perlawanan Terhadap Imperialisme dan Kolonialisme di Sulawesi Selatan (Direktorat Jenderal Kebudayaan, 1985), perwakilan Portugis di Malaka mengirim utusan untuk menghadap Raja Gowa ke-IX, Daeng Matanre Karaeng Tuma’parisi’ Kallonna, pada 1538.

Tak perlu waktu lama, hubungan dagang kemudian terjalin dengan Gowa-Tallo. Kapal-kapal dagang Portugis mulai merapat di Pelabuhan Sombaopu. Perwakilan dagang (loji) milik Portugis pun didirikan di sekitar Sombaopu.

Sebagian dari mereka pun menetap dan kawin-mawin dengan warga lokal. Salah satunya yakni Francisco Mendez, anak Sultan Alauddin (Raja Gowa ke-XIV, memerintah 1593-1639) dari pernikahannya dengan wanita Portugis. Kelak Francisco Mendez menjadi sekretaris Raja Gowa ke-XV, Sultan Malikussaid (bertahta 1639-1653), yang tak lain adalah saudara tirinya (Zainuddin Tika, Makassar Tempo Doeloe, Pustaka Taman Ilmu, 2019).

Saat VOC yang berhasil merebut bandar Malaka dari Portugis pada Januari 1641, terjadi pengusiran 20.000 orang Portugis. Gowa-Tallo, melalui titah Sultan Malikussaid, menerima pengungsi sebanyak 3.000 orang.

Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Helmud Hontong Meninggal Dunia

ASPEKSINDO – Wakil Bupati Kepulauan Sangihe Helmud Hontong dikabarkan meninggal dunia pada hari ini tanggal 9/06/2021 . Kabar duka menyebar melalui social media Fb , dan terutama group Whatsaap .

Helmud meninggal di pesawat dalam perjalanan Bali menuju Manado yang pesawatnya transit di Makassar .

Kabar meninggalnya Helmud ( Wakil Bupati kepulauan Sangihe ) menjadi duka bagi masyarakat kepulauan Sangihe, Ucapan duka mengalir di media social(Medsos) .

“Kebaikanmu akan selalu diingat seluruh masyarakat Kepulauan Sangihe, Selamat Jalan Papa Embo Helmud Hontong,” Tulis pengguna Facebook .

Kami Keluarga besar dari Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (ASPEKSINDO) , turut berduka cita yang sedalam dalamnya untuk keluarga yang di tinggalkan maupun kepada masyarakat kepulauan Sangihe . Semoga Amal beliau diterima oleh Tuhan yang maha Esa . Hormat kami kepada Pak Helmud Hontong .

Formulir Pendaftaran Festival Film Dokumenter Aspeksindo

Notes : Pendaftaran Festival Film Dokumenter Aspeksindo Diperpanjang menjadi tanggal 10 Agustus , Baca Selengkapnya...

Budayakan Membaca , jika belum paham bisa di tanyakan melalui whatsaap

Peserta wajib mengikuti peraturan yang telah dibuat oleh tim Aspeksindo , semua formulir yang ada diwebsite ini wajib diisi oleh peserta yang mengikuti lomba Film Dokumenter Aspeksindo .

Untuk perwakilan ketua harap disi formulir pendaftaran di google form serta mengunduh file formulir pendaftaran .

Berikut tahapan untuk mengikuti Festival Film Dokumenter Aspeksindi (FFDA).

Semua berkas maupun video dikirimkan melalui Email ,jika lokasi dekat bisa mengirimkan berkas ke kantor Aspeksindo / email .

1.Follow Instagram kawasan_aspeksindo dan Subscribe Youtube Kawasan Aspeksindo

2. Form Pendaftaran Perwakilan Ketua

Link 1 : Form Pendaftaran Ketua TIM

3. Download Formulir Pendaftaran :

Link 2 : Formulir Pendaftar FFDA (Festival Film Dokumenter Aspeksindo)

Link 3 : Surat Pernyataan