Lomba Paduan Suara Mars Aspeksindo

Hallo Sahabat Aspeksindo ,

THE TREND IS STARTED❗️
Pendaftaran VIPASMARA 2021 !🤩✨

VIPASMARA (Video Paduan Suara MARS ASPEKSINDO) adalah kompetisi tentang lomba paduan suara melalui video . Untuk pertama kalinya kami menyelanggarakan lomba Dalam rangka Hut Aspeksindo 10 Agustus mendatang dan hari Kemerdekaan Republik Indonesia Yang Ke 76 .

Kami Mengajak kepada jajaran anggota PKK yang ada di seluruh indonesia untuk mengikuti lomba yang kami selengarakan .

Ketentuan:

  1. Download File Audio mp3 mars Aspeksindo dan not balok / lirik berupa pdf
  2. VIDEO Paduan suara MARS ASPEKSINDO dikirim melalui email
  3. Lokasi pengambilan gambar adalah di pesisir atau pulau khas masing-masing daerah
  4. Paduan suara terdiri dari Anggota TIM PENGGERAK PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) minimal Kabupaten / Kota minimal 50 % dari jumlah personil.
  5. Paduan suara minimal 6 orang personil
  6. Pakaian Bebas.
  7. Video berformat Mp4/Avi
  8. Video dikirimkan ke email festivalfilmaspeksindo@gmail.com , subject : VIPASMARA 2021 | Nama | Asal Kota
  • Tahap Pendaftaran :
  • Peserta Harus Mendaftarkan / mengisi form terlebih dahulu untuk perwakilan 1 orang ,
  • Jika Sudah mengisi form pendaftaran maka , peserta harus mengirimkan karya berupa video ke Email : storageaspeksindo@qmail.id

Daftar Lomba Sekarang

DOWNLOAD FILE MP3 & NOT BALOK MARS

Pendaftaran Festival Film Dokumenter Aspkesindo Di perpanjang

Aspeksindo.or.d – Hallo sahabat sineas gimana nih persiapan untuk lomba film dokumenter nya? , apakah masih dalam tahap proses pembuatan atau sudah hampir selesai tahap editing ? . .

Kami memohon maaf pada kalian para Sineas indonesia karena kami harus melakukan perpanjangan . Banyak nya keluhan yang masuk melalui kami , jadi kami terpaksa dengan berat hati dengan hasil rapat yang lakukan dengan panitia maka tanggal dan pengumpulan karya di perpanjang lagi .

Di Karenakan adanya ppkm yang diterapkan oleh presiden jokowi menjadi level 4 kami memperpanjang tanggal pendaftaran yang tadinya pada tanggal 10 Agustus batas pendaftaran menjadi tanggal 25 Agustus 2021 .

Berdasarkan kebijakan pemerintah tentang PPKM Darurat Jawa dan bali bahwa kami selaku panitia lomba yang bertanggung jawab penuh mengenai lomba Festival Film Dokumenter Aspeksindo ( FFDA ) , dimana tanggal waktu pendaftaran kami perpanjang menjadi tanggal 25 Agustus dan pengumpulan Berkas formulir tim serta karya visual Film dokumenter beserta poster dan trailer dikumpulkan pada tanggal 1 September 2021.

Kunjungi : Tata Cara Pendaftaran Festival Film Dokumenter Aspeksindo ( FFDA )

Untuk kalian yang sedang dalam proses pembuatan film maupun yang sudah hampir selesai dalam tahap editting masih ada waktu untuk mengoreksi atau menambahkan footage dan informasi mengenai narsum bila mana di rasa kurang dalam informasi film yang kalian kerjakan .

Semangat ya sahabat sineas jangan kasih kendor , walau ppkm tetaplah berkarya dengan hasil yang memuaskan tetap patuhi protokol kesehatan ketika proses pembuatan film . Di tunggu karyanya sahabat sineas

Jika film sudah selesai tahap pembuatan atau editting kalian bisa kirimkan semua berkas yang sudah kalian kumpulkan ke google drive dan kirimkan melalui email kami festivalfilmaspeksindo@gmail.com.

Kalau ada kendala informasi persyaratan, sahabat bisa hubungi tim panitia di link bio kami ya! .

Link : Pendaftaran Festival Film Dokumenter Aspeksindo ( FFDA )

Download Flyer Lomba

Formulir Pendaftaran Festival Film Dokumenter Aspeksindo

Notes : Pendaftaran Festival Film Dokumenter Aspeksindo Diperpanjang menjadi tanggal 10 Agustus , Baca Selengkapnya...

Budayakan Membaca , jika belum paham bisa di tanyakan melalui whatsaap

Peserta wajib mengikuti peraturan yang telah dibuat oleh tim Aspeksindo , semua formulir yang ada diwebsite ini wajib diisi oleh peserta yang mengikuti lomba Film Dokumenter Aspeksindo .

Untuk perwakilan ketua harap disi formulir pendaftaran di google form serta mengunduh file formulir pendaftaran .

Berikut tahapan untuk mengikuti Festival Film Dokumenter Aspeksindi (FFDA).

Semua berkas maupun video dikirimkan melalui Email ,jika lokasi dekat bisa mengirimkan berkas ke kantor Aspeksindo / email .

1.Follow Instagram kawasan_aspeksindo dan Subscribe Youtube Kawasan Aspeksindo

2. Form Pendaftaran Perwakilan Ketua

Link 1 : Form Pendaftaran Ketua TIM

3. Download Formulir Pendaftaran :

Link 2 : Formulir Pendaftar FFDA (Festival Film Dokumenter Aspeksindo)

Link 3 : Surat Pernyataan

Aspeksindo

Prof Rokhmin Paparkan Strategi Membangun Masyarakat Pesisir di IKN Baru Kaltim

Aspeksindo – Penasehat Menteri Kelautan dan perikanan ( KKP) Prof Rohmin Dahuri Menilai penindahan ibu kota negara Baru (IKN) dari jakarta ke Kalimantan Timur memberikan keuntungan di berbagai sektor terutama investasi .

Masyarakat pesisir harus menjadi bagian terpenting dari Ibu kota negara baru (IKN) .

Hal tersebut disampaikan Prof Rokhimin Dahuri di Desiminasi hasil Kelitbangan yang bertemakan “Kesiapan Masyarakat Pesisir Menuju Ibu Kota Negara Baru (IKN)” Pemerintah Kabupaten Penjam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur, Acara tersebut dilaksanakan oleh Asosiasi Pemerintah Kabupate Pesisir Seluruh Indonesia(ASPEKSINDO), Kamis (27/5/2021).

“Yang terpenting ada 6 hal pokok yang mesti diperhatikan secara betul betul yakni dari aspek ekonomi yang didalamnya ada jasa serta indsutri, Infrastruktur yang memilki connectivity, environmental management, SDM dan pemerintah yang merupakan bagian terpenting dari Ibu Kota Negara Baru (IKN) . Ini mesti bisa menjadi keinginan hidup masyarakat pesisir”, Ucap Dr.Rokhimin Dahuri .

Pemindahan Ibu kota menurut Dr.Rokhimin , bertujuan untuk pemerataan pembangunan dan kesejahteraan antar wilayah secara proprsional sehingga, perekonomia Indonesia akan lebih produktif dan mampu berdaya saing.

Selain itu , ketua sekaligus dewan pakar ASPEKSINDO itu menyampaikan strategi pembangunan wilayah berbasis pengembangan sumber daya alam dan keberlanjutan lingkungan diantara pertama, minimal 30% total wialayah Kabupaten PPU IKN untuk Kawasan hutan lindung dan 70 % untuk Kawasan pembangunan sesuai dengan UU No.26/2007 tentang Perencanaan Tata Ruang .

Rancangan tata ruang wilayah (RTRW) terpadu: Upland – Coast – Ocean. Ketiga, Pembangunan Beberapa Kawasan Pesisir dan Tepian Sungai sebagai Waterfront City sesuai RTRW – IKN.

Menurut Rokhmin, arti waterfront city adalah konsep pengembangan daerah tepian air baik itu tepi pantai, sungai ataupun danau. 

Ia menambahkan, waterfront city  juga dapat diartikan suatu proses dari hasil pembangunan yang memiliki kontak visual dan fisik dengan air dan bagian dari upaya pengembangan wilayah perkotaan yang secara fisik alamnya berada dekat dengan air di mana bentuk pengembangan pembangunan wajah kota yang terjadi berorientasi ke arah perairan.

Dr.Rokhimin juga mengatakan dan mengusulkan pendapat beliau , untuk membangun kota tepi laut perlu memperhatikan soal citra daerah serta nilai social budaya , ekonomi, nilai kemanusiaan , identitas dan nilai nilai budaya masyarakat setempat .

Konsep waterfront city memiliki 3 fungsi. Pertama mengatasi banjir di bantaran sungai. ““Dikarenakan dalam pengelolaan kota dengan konsep waterfront city diperlukan pembangunan kanal yang berfungsi untuk mengaliri air dari hulu (sungai) ke hilirnya (laut).

Pembangunan ini secara tidak langsung dapat menjadi solusi mengatasi banjir yang kerap melanda beberapa Kota Besar maupun daerah daerah .

Kedua, sebaagai fungsi pariwisata dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. 

“Dengan perencanaan yang matang, kota dengan konsep waterfront city tentunya akan mendatangkan keuntungan pariwisata bagi kotanya. Kota waterfront city yang tersusun apik, rapih, dan bersih tanpa melupakan keseimbangan ekosistem sekitar dapat memberikan hasil lebih bagi potensi wisata daerah,” tutur Rokhmin.

Terkait pembangunan kota pintar (smart city), Rokhmin mengatakan, tak ada salahnya Indonesia belajar kepada Swedia. 

“Kita perlu belajar mengelola kota pintar kepada Swedia. Hal itu perlu kita lakukan dalam upaya mengembangkan kota pintar, tak hanya dari sisi penerapan teknologi dalam segala aspek kehidupan, tetapi juga bagaimana menciptakan lingkungan yang berkelanjutan,” papar Rokhmin..

Dalam konteks lingkungan wilayah tata ruang, Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) itu mengatakan prinsip-prinsip pembangunan wilayah melalui penataan Kabupaten PPU IKN yang smart, bersih, hijau, indah, nyaman, dan aman (landscaping, taman kota, dll).

“Pengendalian pencemaran, sampah, dan sedimentasi. Restorasi ekosistem alam yang telah rusak. Konservasi biodiversity, restocking, dan stock enhancement. Mitigasi dan adaptasi terhadap Global Climate Change, tsunami, dan bencana alam lainnya,” tegas Rokhmin.

Dr.Rokhimin menyebutkan bahwa kabupaten PPU memiliki potensi perikanan yang harus dimanfaatkan dalam memajukan masyarakat khususnya di pesisir yakni Usaha Perikanan Tangkap, Usaha Budidaya laut, Usaya Budidaya Perairan payau (tambak), Usaha Budidaya perairan tawar: Keramba di sungai, KJA di danau dan bendungan, kolam air tawar, Aquarium/Aquascape serta ikan ikan hias maupun tata aquarium .

Semua Usaha diatas harus menerapkan skala ekonomi, Itegrate Supply Chain Management System, Teknologi mutakhir pada setiap mata rantai pasok, dan prinsip – prinsip pembangunan ramah lingkungan dan berkelanjutan .”Kata Dr.Rokhimin Dahuri .

Rapat Masyarakat Pesisir

Aspeksindo Turut Mendukung Masyarakat Pesisir Menyambut Ibu Kota Negara Baru

Kamis 27 Mei 2021, Aspeksindo mengadakan acara Bersama para bupati yang tergabung dengan Asosiasi Pemerintahan Daerah Kepulauan Dan Pesisir. Acara ini berlangsung mengusung pembicaraan ibu kota baru di Kalimantan serta Masyarakat Pesisir .

Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas’ud (AGM) turut menghadiri dan membuka acara Sosialisasi dan Diseminasi kajian Kesiapan Masyarakat Pesisir Menuju Ibu Kota Negara Baru (IKN) yang digelar secara virtual di Aula Lantai 1 Kantor Bupati Penajam Paser Utara (PPU) .

Acara yang diselenggarakan di PPU , turut di hadiri oleh Tim Asisten Juru Bicara Kepresidenan juga Direktur Pancasarjana Universitas Negeri Jakarta yang ditunjuk sebagai Narasumber dalam kegiatan ini Prof.Nadirah, serta ada juga Ketua Dewan Penasehat KKPRI Prof DR.Rohimin Dahuri , Direktur Eksekutif Sekaligus Ketua HMPI DR.Andi Fajar Asti.

Dalam sambutanya Bupati PPU Mengatakan perlu Dipahami, bahwa masyarakat pesisir di Kabupaten PPU adalah cerminan masyarakat yang memilki potensi besar untuk ditingkatkan kualitasnya dengan memperhatikan peluang dan tantangan dalam hal kesiapan menghadapi perubahan yang sistematis. Juga Kesenjangan pendapatan, Kemiskinan,Pendidikan yang kurang dan kesadaran hukum yang rendah . Tentu nantinya akan berimbas pada buruknya kesehatan dan tingkat ekonomi masyarakat sendiri .

AGM juga menjelaskan rerkait Pemerintah kabupaten atau kota sekarang mempunyai kesempatan untuk mengelola Sumber Daya Alam (SDA) itu sendiri, mengurangi ketergantungan kepada Pemerintah Pusat dan mempunyai potensi menjadi semakin efisien. Pemerintah Daerah mempunyai keleluasaan untuk memerankan tanggung jawabnya seperti yang
terlihat dalam banyaknya peraturan daerah yang dihasilkan. Namun, desentralisasi juga tentu dapat diharapkan dapat lebih mendekatkan masyarakat lokal kepada proses pembuatan keputusan.

Hal tersebut tambah AGM, harus menjadi kunci keterbukaan kesadaran masyarakat pesisir
di Kabupaten PPU menuju pembangunan IKN yang baru. Serta perlu juga dikaji terkait kesiapan masyarakat pesisir di PPU dalam menyiapkan diri menyambut IKN.

” saya sangat mengapresiasi seluruh undangan yang mengikuti acara kegiatan sosialisasi dan diseminasi ini, semoga kajian ini dapat memberi manfaat, wawasan dan ilmu serta menjadi bahan pengambilan kebijakan tentang bagaimana mempersiapkan masyarakat pesisir dalam menyambut IKN ,” Tutupnya (DiskominfoPPU).

foto by aspeksindo media.

Dilansir dari laman : PPU Penajam.

DR.Sokhiatulo Laoli

Hari Kebangkitan Nasional jadi Momentum Bangkitnya Maritim Indonesia

(Jakarta, 20 Mei) – Aspeksindo – Hari Kebangkitan Nasional yang dirayakan setiap tahunnya pada tanggal 20 Mei yang merujuk pada tanggal berdirinya organisasi Boedi Oetomo, 20 Mei 1908 sebagai bentuk perjuangan bangsa Indonesia agar tak tertinggal dari bangsa lainnya.

Sekjen ASPEKSINDO, Drs. Sokhiatulo Laoli, M.M sebagai Bupati Nias mengatakan, Hari Kebangkitan Nasional juga merupakan momentum pengingat dan perjuangan dalam mengembalikan identitas kejayaan maritim Indonesia.

“Selamat Hari Kebangkitan Nasional, semoga bangsa Indonesia semakin bangkit dan masyarakat Indonesia semakin maju serta sejahtera,” katanya.

Ia mengatakan, Indonesia merupakan negara kepulauan yang dikelilingi lautan yang kaya akan manfaat, untuk merebut kembali kejayaan maritim Indonesia perlu kerja sama dari semua pihak, Hari Kebangkitan Nasional ini menjadi salah satu cara pengingat kembali perjuangan tersebut agar terus bergelora.

Direktur Eksekutif ASPEKSINDO, Andi fajar Asti dalam komunikasi virtual juga menyampaikan, merebut kembali kejayaan maritim Indonesia tentu tidaklah mudah dan perlu perjuangan, bagaimana kejayaan tersebut menyentuh segala aspek mulai dari SDM, keamanan, regulasi, termasuk di dalamnya juga terkait kekayaan maritim Indonesia agar tetap lestari.

Ujungnya tentu adalah Indonesia yang semakin kuat, kebangkitan ekonomi dan rakyatnya yang sejahtera. RUU Daerah Kepulauan yang saat ini telah masuk Prolegnas Prioritas DPR, menjadi salah satu cara mendukung bangkitnya maritim Indonesia.

“ASPEKSINDO mendorong RUU Daerah Kepulauan disahkan menjadi UU, dengan demikian langkah besar kita merebut kembali identitas bangsa dan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia semakin nyata,” kata Fajar. (Roy)

Apeksindo-rapat-Munas

Aspeksindo Menyambut Munas dan Rapat Pembahasan RUU Daerah Kepulauan

Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (ASPEKSINDO) mengadakan pertemuan rapat kerja sekaligus buka bersama di kantor Penajam Paser Utara (PPU) . Pertemuan ini turut  dihadiri oleh enam bupati daerah serta wakil bupati .

            1.Bupati bangka tengah

            2.Walikota Kupang

            3.Bupati Bangka Belitung

            4.Bupati Nias

            5. Bupati PPU

            6.Bupati Mempawah

Kegiatan yang dilakukan guna membicarakan Rancangan Undang – Undang Kepulauan dan acara MUNAS , yang akan di laksanakan agustus mendatang .

Menurut Drs.Sokhiatulo Laoli selaku bupati Nias , kita telah mengoreksi undang undang kepulauan dan ternyata masih ada beberapa kepulauan yang belum masuk daftar, termasuk kepulauan nias , mari kita informasikan kepada daerah daerah lainya , sehingga dari Aspeksindo membuat surat kepada DPR – RI dan DPD juga yang menggagas RUU ini .

Didalam RUU Kepulauan ini ada dua skema dijelaskan , ada provinsi kepulauan dan daerah kepulauan .  Daerah Provinsi Kepulauan adalah daerah provinsi yang memiliki karekteristik secara geografis dengan wilayah lautan lebih luas dari daratan yang didalamnya terdapat pulau-pulau yang membentuk gugusan pulau sehingga menjadi satu kesatuan geografis dan sosial budaya sedangkan Daerah Kepulauan adalah daerah yang memiliki karekteristik secara geografis dengan wilayah lautan lebih luas dari daratan yang didalamnya terdapat pulau-pulau yang membentuk gugusan pulau sehingga menjadi satu kesatuan geografis dan sosial budaya.” Ujar Dr.Andi Fajar Asti ”

Dan juga ada beberapa daerah yang bukan provinsi kepulauan tapi termasuk dalam daerah kepulauan salah satunya adalah daerah kepulauan Nias .

Seperti yang pernah saya sampaikan , jadi mana dahulu daerah daerah yang perlu didatakan dan dimasukan, yang terpenting aspeksindo membuat susulan surat mana yang layak masuk dan tidak layak masuk . Mengapa kita memperjuangkan RUU ini ? karena ini sangat menguntungkan bagi daerah kepulauan dan sangat wajar bagi daerah kepulauan mendapatkan perhatian khusus dari negara , menurut informasi yang kami terima ,bahwa nanti akan dapat konpensasi dana dari APBN sejumlah 200 Milyar . Menurut saya kita data dahulu kepulauan yang terlihat layak , dan tidak usah di kaji kaji lagi yang terpenting itu masuk , kita juga harus membuat surat dari Aspeksindo nanti keburu dibahas .Selain itu harus didorong tentang RUU Kepulauan , kita juga perlu sosialisasikan kepada daerah daerah kepulauan dan juga kasih waktu . “Ujar begitu Drs.Sokhiatulo Laoli “

image

Sudut Pandang Siswanto Rusdi Mengenai Kemanan Maritim Indonesia

Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (ASPEKSINDO) turut mengundang Siswanto Rudi untuk mengisi acara podcast youtube aspeksindo , dengan tema pembahasan Problematika keamanan Maritim Indonesia . Sesi tanya jawab ini berlangsung pada tanggal 3 mei 2021 , dimana pak Siswanto Rudi sebagai Narasumber mengenai ke maritiman Indonesia sedangkan Dr.Andi Fajar Asti sebagai host .

Siswanto Rusdi adalah pendiri dan Direktur The National Maritime Institute (Namarin), lembaga pengkajian yang fokus di bidang pelayaran, pelabuhan, MET (Maritime Education and Training (MET), dan keamanan maritim. Pria yang akrab disapa bang Sis ini memiliki  latar belakang pendidikan pascasarjana dari FIKOM UPI YAI, Jakarta dan RSIS-NTU, Singapura, setelah gelar sarjana ditempuh di Universitas Ibnu Chaldun Jakarta. Dia pernah bekerja sebagai wartawan dengan posisi terakhir sebelum banting setir adalah koresponden untuk koran Lloyd’s List, Inggris. Pada masanya, terbitan ini merupakan rujukan pelaku usaha pelayaran global. Kini, selain mengelola Namarin, dia juga mengajar di beberapa universitas di Jakarta.

Diacara ini Dr.Andi Fajar Asti menanyakan  keamanan Maritim Indonesia juga menjelaskan tentang definisi maritime.

Definisi negara maritime pada hakikatnya hanya merujuk pada suatu kondisi yang taken for granted  bagi suatu negara , semisal Indonesia yang di anugrahi oleh  Tuhan Yang Maha Kuasa akan wialayah perairan dan sumber kekayaan alam yang luar biasa. Hanya saja untuk menjadi sebuah negara yang kekuatan atau berkapasitas maritime, dibutuhkan strategi yang bersifat komprehnsif  , itegral dan holistic.

“Negara maritim dan kepulauan itu berbeda , negara maritime itu ditandai dengan kemajuan dan kinerja yang baik di bidang pelabuhan , pelayaran . Negara kepulauan indonesia ini sama dengan kepulauan di philipina tapi kita lebih luas  , keamanan maritime di pisahkan menjadi beberapa bagian antara lain  keamanan konvensiaonal  dan non konvensional. Untuk berbicara mengenai keamanan lebih digunakan maritim non konvesional , non konvensional biasanya digunakan oleh agresi militer , seperti penyeludupan dan illegal fishing serta teroris maritim, termasuk narkoba. Bahkan negara sebesar Amerika juga tidak bisa menuntas para penyeludup narkoba jalur maritime , bayangkan armada laut amerika sebegitu canggih masih kecolongan . “Ujar Siswanto Rusdi “

Seluruh dunia memang diseludupi narkoba melalui jalur laut , bahkan negara negara besar yang Sudah maju masih kesulitan menangani hal tersebut. Sekarang ancaman itu semakin meningkat karena para penyeludup menggunakan kapal selam , kalua tidak memakai alat yang canggih maka tidak akan terdeteksi dengan mudah . Kita sebetulnya sudah menyiapkan mungkin skala kita perlu masih ditingkatkan. Dari segi kemanan kalau menurut saya bangsa kita masih terlalu cukup rawan dalam hal keamanan laut . “Ujar Siswanto melanjutkan percakapanya

Arsitektur birokrasi kita ,memiliki banyak actor semuanya menjadi tanggung jawab contohnya kita punya polisi Air , BEA CUKAI ,KPLP , PS2KP . Arsitektur pemerintahan memungkinkan ada banyak instansi dan semuanya memiliki tanggunng jawab walaupun sudah tentu mereka semua bertanggung jawab, kalau saya ditanya tentang tanggung jawab , maka mereka lah semua yang harus bertanggung jawab dalam menjaga keamanan laut indonesia , yang nantinya akan saling berkolaborasi antar satu sama lain .

Webinar-

Gelar Webinar IKN, HMPI Serahkan Buku Kajian Ibu Kota Negara Ke Presiden Ri

Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia (HMPI) memberikan buku hasil kajian Ibu Kota Negara kepada Presiden RI melalui Juru Bicara Presiden RI, M. Fadjroel Rachman.

Buku yang berjudul Masyarakat Pesisir Menyambut Ibu Kota Negara di Penajam Paser Utara ini diberikan secara virtual oleh Ketua Umum DPP HMPI, Andi Fajar Asti didampingi oleh Ketua Umum  HMPI Korwil DKI Jakarta, Muhammad Ridha dalam kegiatan Webinar yang bertemakan Peran Mahasiswa Pascasarjana Dalam Menyongsong IKN pada Kamis (22/04)

“Saya ingat betul waktu abang menantang HMPI untuk melakukan Riset Untuk Ibu Kota Negara dan Hari ini teman-teman HMPI menyerahkan Buku yang berjudul Masyarakat Pesisir Menyambut Ibu Kota Negara di Penajam Paser Utara” Ungkap Andi Fajar Asti

Fadjroel Rachman selaku Jubir menyampaikan akan memberikan buku tersebut kepada Presiden RI

“insya Allah saya akan berikan buku itu kepada Presiden Joko Widodo” ungkap Fadjroel

“Masyarakat Pesisir  yang akan menyambut Ibu Kota Negara di Penajam Paser Utara kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kolaborasinya atas dukungannya terhadap IKN   termasuk juga lima gubernur di kalimantan sudah menyatakan  mendukung adanya ibu kota baru di Penajam Paser Utara. Insya Allah kita semua akan mendapat manfaat dari keberadaan IKN. Terima Kasih masyarakat pesisir tetaplah menjadi inspirasi, tetaplah menjadi kekuatan dari masyarakat Indonesia.” Tambah Fadjroel ketika dimintai testimoni untuk masyarakat pesisir. Selain Dihadiri oleh Juru Bicara Presiden kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Umum DPP KNPI, Haris Pertama dan Perwakilan HMPI dari 34 Provinsi di seluruh Indonesia